Dalam membantu anak mewujudkan kreativitasnya, anak perlu
dilatih dalam keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi
kesempatan untuk mengembangkan bakat atau talenta mereka. Orang tua sebagai
orang terdekat anak perlu menciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan
keterampilan kreatif anak, Serta menyediakan sarana prasarana ( motivasi
ekstrinsik ). Tetapi ini tidak cukup. Perlu ada motivasi instrinsik pada anak.
Minat anak untuk melakukan sesuatu harus tumbuh dari dalam dirinya sendiri,
atas keinginannya sendiri ( motivasi instrinsik ).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Dacey ( 1989 ) dapat ditarik kesimpulan bahwa kreatifnya seorang anak
didorong oleh :
ü Faktor nature vs nurture
ü Aturan perilaku
Orang tua dari remaja kreatif tidak banyak menentukan aturan
perilaku di dalam keluarga ( tidak otoriter )
tetapi juga tidak permissive dalam cara memberikan pola
asuh.
ü Masa kritis
ü Humor
Bercanda, lelucon biasanya terjadi pada keluarga yang kreatif.
ü Perumahan
ü Gaya hidup orangtua, dll.
Menurut pendapat Amabile, faktor yang
menentukan kreatifnya anak adalah :
ü Kebebasan
ü Respek
Orangtua percaya akan kemampuan yang dimiliki anaknya,
menghargai keunikannya sehingga kepercayaan diri anak akan semakiin meningkat
dan anak semakin berani.
ü Kedekatan emosional yang
sedang
ü Prestasi, bukan angka
Orangtua kreatif menghargai prestasi anak, mereka mendorong anak
untuk berusaha sebaik-baiknya dan menghasilkan karya – karya yang baik. Dalam hal
ini orangtua tidak terlalu menekankan untuk mencapai angka tinggi atau nilai
yang tertinggi.
ü Orangtua aktif dan mandiri
Orangtua menjadi model utama bagi anak
ORANGTUA SEBAGAI MODEL
Ketika orangtua menginginkan anaknya untuk menjadi seorang yang
kreatif, disarankan agar orangtua memahami konsep kreatif yang dimaksud, karena
salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan sikap kreatif anak adalah proses
modeling yang dipelajari anak dari orangtua di dalam hidupnya bersama keluarga.
Hal – hal yang dapat dilakukan orangtua adalah :
ü Tidak memaksakan anak
untuk meraih penghargaan yang besar,
ü Ketika orangtua melakukan
sebuah kegiatan kreatif contohnya menulis Lakon ( kasus Jason ) libatkanlah
anak dalam bermain peran, agar anak melihat orangtuanya bekerja keras dan
menyelesaikan lakon tersebut. Sehingga anak belajar dari sikap orangtuanya itu.
ü Pada saat mengerjakan
suatu karya ( dalam kasus Jason menulis Lakon ) ijinkan anak untuk
memperhatikan kita dan kemudian ajarkan dia untuk bagaimana cara menulis lakon.
ü Libatkan anak dalam
membuat cerita atau nyanyian.
ü Belajarlah bersama dengan
anak, contohnya membaca buku bersama, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar