Tuna Grahita adalah keterbatasan
substansial dalam memfungsikan diri. Keterbatasan ini ditandai dengan
terbatasnya kemampuan fungsi kecerdasan yang terletak dibawah rata-rata (IQ 70
atau kurang). Disebut Tuna Grahita bila manifestasinya terjadi pada usia
dibawah 18 tahun.
Berdasarkan klasifikasi AAMR, maka Tuna Grahita ini
bisa di golongkan sebagai berikut :
1.1 Golongan Tuna
Grahita yang ringan yaitu mereka yang masih bisa dididik
Pada masa dewasanya kelak, usia mental
yang bisa mereka capai setara dengan anak usia 8 tahun hingga usia 10 tahun 9
bulan.Dengan rentang IQ antara 55 hingga
69. Pada usia 1 hingga 5 tahun, mereka sulit dibedakan dari anak-anak normal,
sp ketika mereka menjadi besar.
Biasanya mampu mengembangkan ketrampilan komunikasi dan mampu mengembangkan
ketrampilan sosial. Kadang-kadang pada usia dibawah 5 tahun mereka menunjukkan
sedikit kesulitan sensorimotor. Pada usia 6 hingga 21 tahun, mereka masih bisa
mempelajari ketrampilan-ketrampilan akademik hingga kelas 6 SD pada akhir usia
remaja,pada umumnya sulit mengikuti pendidikan lanjutan,memerlukan pendidikan
khusus.
1.2 Tuna Grahita
golongan moderate,masih bisa dilatih (mampu latih).
Kecerdasannya terletak sekitar 40 hingga
51, pada usia dewasa usia mentalnya setara anak usia 5 tahun 7 bulan hingga 8
tahun 2 bulan.Biasanya antara usia 1 hingga usia 5 tahun mereka bisa berbicara
atau bisa belajar berkomunikasi, memiliki kesadaran sosial yang buruk, perkembangan motor yang tidak terlalu
baik, bisa diajari untuk merawat diri
sendiri, dan bisa
mengelola dirinya dengan super vivi dari
orang dewasa. Pada akhir usia remaja dia bisa menyelesaikan pendidikan hingga
setara kelas 4 SD bila diajarkan secara khusus.
1.3 Tuna Grahita yang tergolong parah, atau yang sering disebut sebagai
Tuna Grahita yang mampu latih tapi tergantung pada orang lain.
Rentang IQnya terletak antara 25 hingga
39. Pada masa dewasanya dia memiliki
usia mental setara anak usia 3 tahun 2 bulan hingga 5 tahun 6 bulan. Biasanya
perkembangan motoriknya buruk, bicaranya amat minim, biasanya sulit dilatih agar bisa merawat diri
sendiri (harus dibantu),s eringkali tidak memiliki ketrampilan berkomunikasi.
Media Serta Asas Pembelajaran Bagi Anak Tunagrahita
Alat Bantu
pelajaran penting diperhatikan dalam mengajar anak tunagrahita. Hal ini
disebabkan anak tunagrahita kurang mampu berfikir abstrak, mereka membtutuhkan
hal-hal kongkrit. Agar terjadinya tanggapan tentang obyek yang dipelajari, maka
dibutuhkan alat pelajaran yang memadai.
karakteristik
alat Bantu pelajaran untuk anak tunagrahita antara lain.
·
Warna.
Tidak terlalu menyolok
·
Garis
dan bentuk tidak boleh abstrak
Hal yang penting
adalah dalam menciptakan atau memilih alat bantu atau media pembelajaran ini harus
diingat tentang hal-hal yang perlu ditonjolkan atau yang akan menjadi pusat /
pokok pembicaraan. Anak tuna grahita akan mengalami kesulitan apabila dihadapkan
dengan obyek yang kurang jelas tanpa tekanan tertentu.
Jadi dalam memilih
media pembelajaran bagi anak tunagrahita, harus benar-benar selektif dan
mengarah pada hal yang abstrak, serta disesuaikan dengan karakteristik dan
kemampuan yang ada pada masing-masing anak.
Media pembelajaran
merupakan suatu elemen penting yang tidak dapat terpisahkan
dari proses pembelajaran secara keseluruhan dan dapat lebih meningkatkan
kualitas belajar siswa, kualitas mengajar guru, di samping itu dapat
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran baik di sekolah umum maupun
di SLB termasuk bagi anak-anak tunagrahita.
Untuk itu sudah
sewajarnya bila dalam proses pembelajaran media pembelajaran harus benar-benar
direncanakan dan digunakan dengan sebaik-baiknya oleh setiap guru.
Tingkat imajinasi pada
tiap anak pasti berbeda. Ada yang berada pada titik biasa hingga luar biasa.
Tak ubahnya TG, pengembangan imajinasi mereka harus tetap terarah.
Mengembangkan
imajinasi anak TG dapat dilakukan dengan jenis permainan seperti drama.
Menggambar bebas pun dapat menjadi salah satu alternatif. Contoh lain adalah
membentuk pasir dan tanah liat.
Intinya, permainan
yang akan diterapkan harus diserahkan sepenuhnya pada si anak. Biarkan
imajinasi si anak yang membawa permainan dari awal hingga akhir. Contoh yang
paling mudah dilakukan sendiri adalah menggambar bebas. Setiap anak pasti
memiliki deskripsi tertulis tentang apa yang menjadi pikiran dan perasaan
mereka.
Alat yang digunakan dalam menggambar
bebas tentu sangat sederhana dan mudah didapat. Cukup sediakan kertas polos
kosong (buku gambar) dapat pula menggunakan kanvas. Sebagai pewarna, gunakan
cat air, cat minyak, atau alat mewarna lainya. Tak perlu mahal, yang terpenting
adalah proses awal dan akhir.
Pelaksanaannya mudah,
langkah awal adalah memberikan pengertian kepada si anak apa yang akan
dilakukan dengan alat menggambar tersebut. Menanyakan apa kegemaran atau apa
yang telah dilakukan si anak pun dapat menjadi awal untuk si anak
mendeskripsikan dalam bentuk gambar.
Biarkan si anak
memenuhi media kosong tersebut. Tetap dampingi, jika memungkinkan temani si
anak menggambar dengan media terpisah. Sembari menggambar, lakukan dialog.
Misalnya kenapa buah jerukmu warnanya merah bukan kuning, atau lihat gambar ibu
mirip sepatu ayah ya .
Asas pengajaran
yang di terapkan kepada siswa Tuna Grahita adalah sebagai berikut:
1. Asas keperagaan
Karena anak tuna
grahita sangat lambat daya tangkapnya maka penggunaan alat bantu mengajar
sangat bermanfaat. Manfaat penggunaan alat peraga bagi anak
tuna grahita yaitu untuk menarik minat anak untuk belajar agar anak tidak cepat
bosan karena anak tuna grahita cepat sekali bosan dalam menerima pelajaran,
mencegah verbalisme yaitu anak hanya tahu kata-kata tanpa mengerti maksudnya
anak tuna grahita sering menirukan apa yang didengar atau dikatakan oleh
temannya padahal mereka tidak tahu maksud yang dikatakan tersebut, dengan alat
peraga pengalaman anak akan diberikan secara baik yaitu dari yang paling
kongkret menuju ke hal yang kongkret akhirnya ke hal-hal yang abstrak, anak
akan mendapat pengertian yang mendalam.
1. Asas Kehidupan
Kongkret
Di dalam penerapan
asas ini anak diperlihatkan dengan benda atau dengan situasi yang sesungguhnya,
kemudian dijelaskan pula penggunaan atau kenyataan yang sesungguhnya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Asas Sosialisasi
Bersosialisasi penting
sekali bagi anak tuna grahita. anak tuna grahita harus belajar mewujudkan
dirinya sendiri dan diharapkan anak merasa bahwa dirinya punya pribadi yang ada
persamaan dan perbedaan dengan pribadi yang lain.
3. Asas Skala
Perkembangan Mental
Mengingat
bahwa anak tuna grahita mempunyai keterbelakangan dalam kemampuan berpikir,
akibatnya ada anak yang mempunyai umur kalender lebih banyak, sedang umur
mentalnya dibawah umur kalendernya. Oleh sebab itu dalam pengajaran diterapkan
asas skala perkembangan mental. Asas ini berhubungan dengan penempatan anak di
dalam kelas-kelas
4. Asas Individual
Maksud
asas individual yaitu pemberian bantuan atau bimbingan kepada seseorang sesuai
dengan kemampuannya agar dapat belajar dengan baik. Asas ini penting sekali
bagi anak tuna grahita dikarenakan kemampuannya yang terbatas sehingga
menghambat perkembangan kepribadian. Oleh karena itulah perlu pengajaran individual. Karena
selain kemampuan yang terbatas, anak tuna grahita cenderung terganggu emosinya/
emosi tidak stabil dimana hal ini merupakan penghambat, maka perlu pengajaran
individual guna mencari sebab dan cara mengurangi gangguan tersebut.
STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH
KHUSUS TUNAGRAHITA.
Struktur ini merupakan
pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran kedalam muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran. Pada
kurikulum ini dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai pesarta didik
sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi
yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi kelulusan yang termuat permen 22,
23 dan panduan pelaksanaan yang termuat dalam permen 24 Tahun 2006.
Struktur Kurikulum SDLB Tunagrahita Ringan dan
Tunagrahita Sedang.
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu
|
|
I, II, dan III
|
IV , V dan VI
|
|
A. Mata Pelajaran.
1. Pendidikan
Agama.
.
|
|
|
2. P K N.
|
29 – 32
(pendekatan
Tematik ).
|
30
( Pendekatan Tematik)
|
3. Bahasa Indonesia
|
||
4.
Matematika
|
||
5. Ilmu Pengetahuan
Alam.
|
||
6. Ilmu Pengetahuan
Sosial.
|
||
7. Seni Budaya dan
Ketrampilan.
|
||
8. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan
|
||
Kesehatan.
|
2
|
2
|
B. Muatan Lokal.
|
2
|
2
|
C. Program Khusus.
|
2
|
2
|
D. Pengembangan Diri
|
2
|
|
Jumlah
|
29 - 32
|
34
|
Struktur Kurikulum SMPLB Tunagrahita Ringan dan
Tunagrahita Sedang
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu
|
||
VIII
|
VIII
|
IX
|
|
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan
Agama
|
10
(pende
Katan
Tematik)
|
10
(pende
Katan
Tematik)
|
10
(pende
Katan
Tematik)
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
|||
3. Bahasa
Indonesia
|
|||
4. Bahasa Inggris
|
|||
5. Matematika
|
|||
6. Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
|||
7. Ilmu
Pengetahuan Alam
|
|||
8. Seni Budaya
|
|||
9. Pendidikan Jasmani,
Olah
raga
dan Kesehatan.
|
|||
10. KetrampilanVokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi.
|
20
|
20
|
20
|
B. Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus
|
2
|
2
|
2
|
D. Pengembangan Diri
|
2
|
2
|
2
|
Jumlah
|
36
|
36
|
36
|
Struktur Kurikulum SMALB Tunagrahita Ringan dan
Tunagrahita Sedang.
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu
|
||
X
|
XI
|
XII
|
|
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
|
10
(pende
Katan
Tematik)
|
10
(pende
Katan
tematik
|
10
(pende
Katan
Tematik)
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
|||
3. Bahasa Indonesia.
|
|||
4. Bahasa Inggris
|
|||
5. Matematika.
|
|||
6. Ilmu Pengetahuan
Sosial.
|
|||
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
|||
8. Seni Budaya.
|
|||
9. Pendidikan Jasmani,
Olah raga dan
Kesehatan.
|
|||
10. Ketrampilan Vokasional/Teknologi
Informasi dan Komunikasi ).
|
24
|
24
|
24
|
B. Muatan Lokal.
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus.
|
2
|
2
|
2
|
D. Pengembangan Diri.
|
2
|
2
|
2
|
Jumlah
|
36
|
36
|
36
|
Penjelasan
di atas adalah hasil diaskusi dari kelompok kami pada matakuliah
Psikologi Pendidikan yang kami ambil dari beberapa sumber seperti buku
pengantar psikologi pendidikan ( Santrock) dan Wikipedia.berikut nama
anggota kelompok ( BRENDA ,NIRMAY,HILLARY,EVASARI,MARIANNA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar