Tuna
Laras adalah anak yang memiliki masalah dalam mengendalikan control emosi dan
perilaku dengan lingkungannya.“Tuna” adalah kurang sedangkan “Laras” adalah
sesuai, maka dapat digabungkan yaitu kurang sesuai. Anak tuna laras biasanya sulit beradaptasi
dengan lingkungannya karena tidak dapat menempatkan perilaku
yang tepat dengan orang, situasi dan lingkungan yang tepat.
Definisi menurut beberapa tokoh
dan Lembaga yang terkait:
1. Menurut kurikulum SLBE (1977):
a. Mengalami
hambatan/ gangguan emosi dan tingkah laku.
b. Memiliki
habit untuk melangggar aturan.
c. Melakukan
kejahatan.
d. Cenderung menunjukkan gejala-gejala
fisik seperti takut pada masalah-masalah sekolah.
2. Public Law 94-242 (Undang-undang tentang PLB di
Amerika Serikat):
gangguan emosi yang menunjukkan
salah satu atau lebih gejala-gejala dalam satu kurun waktu tertentu dengan
tingkat yang tinggi yang mempengaruhi prestasi belajar.
3. Kauffman (1977) :
secara kronis dan mencolok dalam berinteraksi dengan
lingkungannya namun tidak dapat diterima secara pribadi maupun social. Tidak
menyenangkan tetapi masih dapat diajar untuk bersikap yang secara social dapat
diterima dan secara pribadi menyenangkan.
Bagaimana
cirri-ciri mereka?
Anak tuna laras memiliki ciri yang secara umum dapat dikenali atau
dirasakan oleh orang lain, yaitu:
a. Ketidakmampuan belajar dan tidak
dapat dikaitkan dengan factor kecerdasan, penginderaan atau kesehatan
b. Ketidakmampuan menjalin hubungan
yang menyenangkan teman dan guru
c. Bertingkah laku yang tidak pantas pada keadaan normal
d. Perasaan tertekan atau tidak bahagia
terus-menerus
Menurut Eli M. Bower seorang
anak dapat dikatakan memiliki gangguan atau kelainan emosi (tuna laras)
apabila:
1. Bertingkah
laku atau berperan tidak pada tempatnya.
2. Tidak
dapat menjalin hubungan baik dengan teman, guru dan lingkungannya.
3. Memiliki
symptoms fisik seperti merasa kesakitan dan takut berkaitan dengan masalah di
sekolahnnya.
4. Tidak
mempu belajar karena keterbatasan intelektual, kesehatan maupun sensori.
Program apa saja yang digunakan dalam sistem pembelajaran
mereka?
Ada
dua macm prigram yang diberikan pihak sekolah kepada anak berkubutuhan khusus
ini. Yaitu:
1. Sistem pengajaran
a. Sistem
pembelajaran penyuluhan yang diberikan oleh staf pengajar (Remedial Teaching).
Pada sistem ini guru dianggap mampu embuat suasana kelas dengan baik, mengobati
dan lebih memperhatikan murid.
b. Sistem
pembelajaran Klasikal, dimana staf pengajar berperan penting dalam menyampaikan
informasi kepada muridnya. Staff pengajar atau gurubiasanya dianggap mampu
dalam mengelola kelas dan proses pemelajaran.
2. program Bimbinganpenyuluhan
a. program bimbinganpenyuluhansuasanahidup beragama di asrama
b. program keterampilan
c. program belajar di sekolah regular
d. program bimbingankesenian
e. programke orang tua
f. program kemasyarakat
g. program bimbingankepramukaan
a. program bimbinganpenyuluhansuasanahidup beragama di asrama
b. program keterampilan
c. program belajar di sekolah regular
d. program bimbingankesenian
e. programke orang tua
f. program kemasyarakat
g. program bimbingankepramukaan
Program
pembelajaran tersebut telah dipraktikan oleh lembaga atau SLB yang ada.
Klasifikasinya sebagai berikut:
A.
Kurikulum SDLB(Sekolah Dasar Luar Biasa):
1. Program Umum.
disesuaikan dengan kurikulum Sekolah
Dasar dengan memperhatikan keterbatasan kemampuan belajar para siswa yang
bersangkutan.
2. Program Khusus
disesuaikan dengan jenis kelainan
siswa.
3. Program Muatan Lokal
disesuaikan dengan keadaan serta
kebutuhan lingkungan, yang ditetapkan oleh Kantor Dinas Pendidikan Departemen
Pendidikan Nasional setempat.
B.
Kurikulum SLTPLB (Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Luar Biasa)
1. Program Umum
disesuaikan dengan kurikulum Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama dengan memperhatikan keterbatasan kemampuan belajar
para siswa yang bersangkutan.
2. Program Khusus
disesuaikan dengan jenis kelainan
siswa.
3. Program Muatan Lokal
disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan, yang ditetapkan oleh Kantor Dinas Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional setempat.
disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan, yang ditetapkan oleh Kantor Dinas Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional setempat.
4. Program Pilihan
berupa paket-paket keterampilan yang dapat dipilih siswa dan diarahkan pada penguasaan satu jenis keterampilan atau lebih yang dapat menjadi bekal hidup di masyarakat.
berupa paket-paket keterampilan yang dapat dipilih siswa dan diarahkan pada penguasaan satu jenis keterampilan atau lebih yang dapat menjadi bekal hidup di masyarakat.
C.
Kurikulum SMLB meliputi :
1. Program Umum
disesuaikan dengan kurikulum Sekolah
Menengah dengan memperhatikan keterbatasan kemampuan belajar para siswa yang
bersangkutan.
2. Program Pilihan
berupa paket-paket keterampilan yang
dapat dipilih siswa dan diarahkan pada penguasaan satu jenis keterampilan atau
lebih yang dapat menjadi bekal hidup di masyarakat.
Apa
alat bantunya?
Ala
bantu yang digunakan dalam sistem pembelajaran masih berfokus pada kecakapan
guru dalam membimbing murid. Namun dalam pelaksanaan
penyelenggaraannyaada macam-macam bentuk pendidikan sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan bimbingan
dan penyuluhan di sekolah reguler. Apabila salah seorang murid menunjukan gejala kenakalan
ringan,pembimbing lekas membantu meredakan mereka. Mereka yang masih dianggap
memungkinkn beljr bersama-sama teman kelasnys, hanya mereka mendapat perhatian
dan layanan khusus.
2. Kelas khusus apabila anak tunalaras perlu belajar
terpisah dari teman pada satu kelas. Kemudian gejala-gejala kelainan baik
emosinya maupun kelainan tingkah lakunya dipelajari. Diagnosa itu diperlukan
sebagai dasar penyembuhan. Kelas khusus itu ada pada tiap sekolah dan masih
merupakan bagian dari sekolah yang bersangkutan. Kelas khusus itu dipegang oleh
seorang pendidik yang berlatar belakang PLB dan atau Bimbingan dan Penyuluhan
atau oleh seorang guru yang cakap membimbing anak.
3. Sekolah Luar Biasa bagian
Tunalaras tanpa asrama Bagi Anak Tunalaras yang perlu dipisah belajarnya dengan
kata kawan yang lain karena kenakalannya cukup berat atau merugikan kawan
sebayanya.
4. Sekolah dengan asrama. Bagi mereka yang kenakalannya
berat, sehingga harus terpisah dengan kawan maupun dengan orangtuanya, maka
mereka dikirim ke asrama. Hal ini juga dimaksudkan agar anak secara kontinyu
dapat terus dibimbing dan dibina. Adanya asrama adalah untuk keperluan
penyuluhan.
Penjelasan di atas adalah hasil diaskusi dari kelompok kami pada matakuliah Psikologi Pendidikan yang kami ambil dari beberapa sumber seperti buku pengantar psikologi pendidikan ( Santrock) dan Wikipedia.berikut nama anggota kelompok ( BRENDA ,NIRMAY,HILLARY,EVASARI,MARIANNA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar