Dasar
Pertimbangan untuk Pengembangan Kreativitas
Pendidikan mempunyai
peranan yang sangat penting bagi setiap orang dan semua bidang. Contohnya
kebudayaan. Kemajuan suatu kebudayaan tergantung kepada kualitas pendidikan
yang diberikan kepada anggota masyarakat di dalam kebudayaan tersebut. Tujuan
pendidikan pada umumnya ialah
menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat
dan kemungkinananya secara optimal, sehingga seseorang dapat mewujudkan dirinya
dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan
masyarakat.Minat dan bakat tiap orang berbeda sehingga pendidikan yang
dibutuhkan berbeda-beda pula.
Pendidikan bertanggung
jawab untuk memandu serta memupuk bakat seseorang agar melalui pendidikan yang
diberikan bakat yang dimiliki dapat semakin berkembang dan bermanfaat dalam
hidup.
Kebutuhan
akan Kreativitas
Kreativitas sangatlah
dibutuhkan dalam aspek kehidupan. Itu karena banyaknya tantangan yang kita
hadapi baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, politik maupun dalam bidang budaya
dan sosial.
Dalam dunia pendidikan
contohnya: Mahasiswa dituntut untuk kreatif dalam memahami mata kuliah sesuai
dengan karakteristik kepribadian yang ia miliki, seperti membuat mapping untuk
lebih gampang mengingat pelajaran, membuat blog agar terlihat menarik dll. Kita
juga dituntut kreatif dalam beradaptasi terhadap kemajuan teknologi yang meningkat
dan ledakan penduduk.Itulah alasan departemen pemerintah mencari orang-orang
yang mempunyai potensi kreatif-inventif.
Kendala
dalam Pengembangan Kreativitas
Kreativitas telah
disalahartikan oleh masyarakat, dimana mereka menganggap bahwa kreativitas itu
hanya dimiliki oleh orang jenius dan berbakat saja. Hal inilah yang merupakan
salah satu penghalang dalam pengembangan kreativitas.
Selain yang diatas,
terdapat beberapa kendala lainnya, yaitu:
1. Alat ukur (tes),
2. Kesulitan merumuskan
konsep kreativitas itu sendiri,
3. Metodologis,dan
4. Penggunaan model
stimulus respon.
Hubungan
Kreativitas-Intelegensi
Hubungan antara
kreativitas dan intelegensi sangatlah meningkat, khususnya sejauh mana
intelegensi berpengaruh terhadap kreativitas seseorang. Model struktur
intelegensi membedakan antara berpikir konvergen (intelegensi) dan divergen
(kreativitas).
Peran
Intelegensi dan Kreativitas Terhadap Prestasi Sekolah
Banyak pendapat
peneliti mengenai hal terkait di atas. Milgram (1990) menyatakan bahwa
intelegensi atau IQ, semata-mata tidak dapat meramalkan kreativitas dalam
kehidupan nyata. Untuk itu sebaiknya digunakan berbagai tes yang memiliki arti
psikologis yang bermakna dan cukup beragam sehingga memberikan gambaran lebih
lengkap mengenai sejauh mana sasaran pendidikan tercapai mengenai kualitas
sistem pendidikan.
Sikap Guru
dan Orangtua Mengenai Kreativitas
Faktor lingkungan
seperti keluarga dan sekolah adalah 2 hal yang mendorong anak dalam
mengembangkan kreativitas. Berikut adalah sikap pendidik dalam mengembangkan
sikap kreatif dan inventif anak :
1. Menjejalkan bahan
pengetahuan,
2. Memberi kebebasan
agar ia mengenali potensinya sepenuhnya,
3. Memberikan pelayanan
pendidikan khusus bagi mereka yang memiliki bakat istimewa,dll.
KEBIJAKAN
1. Kebijakan tentang pelayanan pendidikan anak berbakat
Pelayanan pendidikan anak
berbakat dinyatakan dalam UU RI No.02 tahun 1989 tentang sistim pendidikan
nasional pada pasal 8 ayat 2 dimana UU tesebut mendukung penyelengaraan program
pendidikan khusus bagi anak berbakat.
2. Kebijakan tentang pengembangan kreativitas
Dalam GBHN 1993
dinyatakan bahwa pengembangan kreativitas hendaknya dimulai pada usia dini
yaitu dilingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama.
3. Peranan kreativitas dalam program pendidikan anak berbakat
Meningkatkan
kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program untuk anak
berbakat. Peranan kreativitas tersebut antara lain : Sikap menerima keunikan
individu, penjajakan dan kemungkinan membuat pilihan.
KONSEP
KREATIVITAS
Salah satu konsep yang
amat penting dalam bidang kreativitas adalah hubungan antara kreativitas dan
aktualisasi. Seperti yang dijelaskan oleh Abraham Maslow dalam teorinya
mengenai “Hirarki Kehidupan”. Selanjutnya konsep kreativitas dengan pendekatan
4P:
1. Pribadi (tindakan
kreatif muncul dari keunikan),
2. Proses (menemukan masalah
hingga memperoleh hasil),
3. Produk (menciptakan
sesuatu yang baru),
4. Press (dorongan
internal untuk mencipta).
Masih banyak
konsep-konsep yang disampaikan terkait Anak berbakat dan
keberbakatan,diantarnya :
1.Konsep USOE
Anak berbakat adalah
mereka yang mampu mancapai prestasi yang tinggi karena punya kemampuan yang
unggul
2.Konsep Renzulli
Anak berbakat adalah
mereka yang kemampuan
umumnya,kreativitas diatas rata-rata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar